Hari demi hari dilewati Haryo dan Dendi di jepang, semakin
mereka menikmati perjalanan mereka, semakin dekat juga waktu kepulangan mereka
ke negeri asal mereka. Haryo yang bekerja sebagai direktur bagian jual beli
pakaian dalam dan Dendi yang berprofesi sebagai model baju serta pakaian dalam
anak-anak merasa mendapat banyak inspirasi dari perjalanan mereka kali ini
terlebih lagi di malam yang sangat dingin itu. Di kereta, perjalanan pulang
dari salah satu pusat perbelanjaan yang terkenal di Tokyo, Haryo yang sedang
asik mendengarkan music kesayangannya, tiba-tiba seseorang duduk manis disebelahnya, orang tersebut memiliki
badan yang cukup tinggi, sekitar 170cm, dilengkapi dingin sepatu khas koboy dan
memakai kaca mata hitam walaupun hari sudah malam, rambut yang cukup panjang
sekitar bahu dia dan memiliki gigi yang dilapisi emas. Orang asing bertanya
kepada Haryo “kemana tujuan kereta ini?”, bingung bukan main Haryo mencoba
menjelaskan rute kereta tersebut namun orang itu tetap tidak paham, dan ntah
sengaja atau tidak, orang itu semakin mendekat dengan Haryo, seperti mencari
kesempatan dalam kesempitan. Tentu saja Dendi yang duduk diseberang mereka
menahan tawanya sambal menutupi mulutnya dan berusaha tidak melihat apa yang
terjadi di depannya mungkin sesuatu yang cukup aneh. Orang asing itu mencoba
memegang tangan Haryo dan tiba-tiba Dendi sudah di depan mereka dan menahan
tangan orang tersebut. Kaget bukan main si Haryo langsung bangkit dan ketakutan,
sambil memegang lengan Dendi yang tentu saja kuat dan berotot membuat Haryo
merasa nyaman. Orang asing itu langsung
pergi dan ketakutan, ternyata orang tersebut penyuka sesama jenis dan tentu
saja Haryo itu normal dan Dendi juga. Hanya saja dibalik semua itu Haryo
akhirnya sadar, Dendi itu orang yang sangat berani, baik hati, suka menolong,
suka menabung dan bisa melindungi teman, walaupun Dendi sebenarnya orangnya
sangat murah senyum dan murah hati, terutama dia sangat polos tampak tidak
pernah serius, dibalik semua itu dia adalah orang yang berani dan siap menhajar
orang yang menganggu temannya. Pelajaran yang diberikan adalah jangan menilai
orang dari kesehariannya, karena dibalik itu dia mungkin meiliki nilai yang
sangat berharga dan mahal yang mungkin tidak dimiliki orang lain.